Breaking News

Selasa, 19 Juli 2011

Ketika Iblis Menggelar Sajadah


Siang menjelang dzuhur. Salah satu Iblis ada di Masjid. Kebetulan hari itu Jum’at, saat berkumpulnya orang. Iblis sudah ada dalam Masjid. Ia tampak begitu khusyuk. Orang mulai berdatangan. Iblis menjelma menjadi ratusan bentuk & masuk dari segala penjuru, lewat jendela, pintu, ventilasi, atau masuk lewat lubang pembuangan air. Pada setiap orang, Iblis juga masuk lewat telinga, ke dalam syaraf mata, ke dalam urat nadi, lalu menggerakkan denyut jantung setiap para jamaah yang hadir. Iblis juga menempel di setiap sajadah. 


“Hai, Iblis!”, panggil Kiai, ketika baru masuk ke Masjid itu. 
Iblis merasa terusik : “Kau kerjakan saja tugasmu, Kiai. Tidak perlu kau larang-larang saya. Ini hak saya untuk menganggu setiap orang dalam Masjid ini!”, jawab Iblis ketus. 
“Ini rumah Tuhan, Blis! Tempat yang suci, Kalau kau mau ganggu, kau bisa diluar nanti!”, Kiai mencoba mengusir.
“Kiai, hari ini, adalah hari uji coba sistem baru”. 
Kiai tercenung. 
“Saya sedang menerapkan cara baru, untuk menjerat kaummu”. 
“Dengan apa?”
“Dengan sajadah!”
“Apa yang bisa kau lakukan dengan sajadah, Blis?”
 “Pertama, saya akan masuk ke setiap pemilik saham industri sajadah. Mereka akan saya jebak dengan mimpi untung besar. Sehingga, mereka akan tega memeras buruh untuk bekerja dengan upah di bawah UMR, demi  keuntungan besar!”
“Ah, itu kan memang cara lama yang sering kau pakai. Tidak ada yang baru,Blis?”
“Bukan itu saja Kiai…”
“Lalu?”
 “Saya juga akan masuk pada setiap desainer sajadah. Saya akan menumbuhkan gagasan, agar para desainer itu membuat sajadah yang lebar-lebar”
“Untuk apa?”
“Supaya, saya lebih berpeluang untuk menanamkan rasa egois di setiap kaum yang Kau pimpin, Kiai! Selain itu, Saya akan lebih leluasa, masuk dalam barisan sholat. Dengan sajadah yang lebar maka barisan shaf akan renggang. Dan saya ada dalam kerenganggan itu. Di situ Saya bisa ikut membentangkan sajadah”.


Dialog Iblis dan Kiai sesaat terputus. Dua orang datang, dan keduanya membentangkan sajadah. Keduanya berdampingan. Salah satunya, memiliki sajadah yang lebar. Sementara, satu lagi, sajadahnya lebih kecil. Orang yang punya sajadah lebar seenaknya saja membentangkan sajadahnya, tanpa melihat kanan-kirinya. Sementara, orang yang punya sajadah lebih kecil, tidak enak hati jika harus mendesak jamaah lain yang sudah lebih dulu datang. Tanpa berpikir panjang, pemilik sajadah kecil membentangkan saja sajadahnya, sehingga sebagian sajadah yang lebar tertutupi sepertiganya.Keduanya masih melakukan sholat sunnah.

“Nah, lihat itu Kiai!”, Iblis memulai dialog lagi.
“Yang mana?”
“Ada dua orang yang sedang sholat sunnah itu. Mereka punya sajadah yang berbeda ukuran. Lihat sekarang, aku akan masuk diantara mereka”.

Iblis lenyap.
Ia sudah masuk ke dalam barisan shaf.
Kiai hanya memperhatikan kedua orang yang sedang melakukan sholat sunah. Kiai akan melihat kebenaran rencana yang dikatakan Iblis sebelumnya. Pemilik sajadah lebar, rukuk. Kemudian sujud. Tetapi, sembari bangun dari sujud, ia membuka sajadahya yang tertumpuk, lalu meletakkan sajadahnya di atas sajadah yang kecil. Hingga sajadah yang kecil kembali berada di bawahnya. Ia kemudian berdiri. Sementara, pemilik sajadah yang lebih kecil, melakukan hal serupa. Ia juga membuka sajadahnya, karena sajadahnya ditumpuk oleh sajadah yang lebar. Itu berjalan sampai akhir sholat. Bahkan, pada saat sholat wajib juga, kejadian-kejadian itu beberapa kali terihat di beberapa Masjid. Orang lebih memilih menjadi di atas, ketimbang menerima di bawah. Di atas sajadah, orang sudah berebut kekuasaan atas lainnya. Siapa yang memiliki sajadah lebar, maka, ia akan meletakkan sajadahnya di atas sajadah yang kecil. Sajadah sudah dijadikan Iblis sebagai pembedaan kelas.

Pemilik sajadah lebar, diindentikan sebagai para pemilik kekayaan, yang setiap saat harus lebih di atas dari pada yang lain. Dan pemilik sajadah kecil, adalah kelas bawah yang setiap saat akan selalu menjadi sub-ordinat dari orang yang berkuasa.
 Di atas sajadah, Iblis telah mengajari orang supaya selalu menguasai orang lain.

“Astaghfirullahal adziiiim “, ujar sang Kiai pelan
Read more ...

Minggu, 17 Juli 2011

KESEDERHANAAN KEJADIAN ALAM YANG SERING TERLEWATKAN


Lingkungan hidup yang kita tempati, sering menunjukkangejala-gejala yang luput dari perhatian kita. Ketidak pekaan kita terhadapkejadian tersebut sebenarnya karena kurangnya pengetahuan kita terhadap ilmupengetahuan alam atau karena ketidak “pedulian” terhadap kejadian-kejadiankecil yang selalu melingkupi kehidupan manusia.
Namun, apabila dianalisis secara mendalam kejadian tersebuttidak cukup dijelaskan dengan kalimat-kalimat yang
sederhana. Kejadian alamtersebut sering juga disebut sebagai fenomena alam atau hukum alam.
Sebagai contoh fenomena alam yang sering terlewatkan(sederhana) adalah seperti masaknya buah mangga, jatuhnya buah mangga daritangkainya karena membusuk, perkecambahan biji mangga tersebut, danproses-proses biologis selanjutnya.
Walaupun sekarang kita memandang peristiwa tersebut bukansebagai masalah sederhana, karena kita sudah mengetahuinya dan berminat untukmempelajarinya. Namun, sekarang yang menjadi permasalahan adalah bagaimanaorang awam dalam memandang peristiwa-peristiwa tersebut?
Atas dasar alasan tersebut, dengan meminjam cerita IshacNewton dalam memandang jatuhnya buah mangga dari tangkainya walaupun dalamkejadian fisika, kami bermaksud menghubungkannya dengan sudut pandangbiologisnya.
Kemudian, inisiatif makalah analisis ini terilhami darisebuah pertanyaan “konyol” yang diajukan oleh salah satu anggota kelompok kamisetelah memandangi halaman kampus. Kira-kira pertanyaan-pertanyaan tersebutadalah sebagai berikut.
1.     Mengapa pohon mangga berbuah, ya?
2.     Mengapa buah mangga yang masih hijau itu tidak kunjungjatuh ke bawah? Adakah yang bisa menjawabnya?
Serempak teman-teman kami tertawa atas “kekonyolan”pertanyaan tersebut, dan menganggap pertanyaan tersebut adalah pertanyaan yang“bodoh”. Namun, ketika ia mendesak meminta jawaban, tak satupun jawaban darimereka yang mampu membuwat “puas” teman kami tersebut.
Kejadian tersebut sering kita jumpai dalam kehidupansehari-hari. Namun, diantara orang-orang yang melihatnya tidak memandangfenomena tersebut adalah fenomena yang tidak bisa dikatakan sebagai fenomenayang sederhana.

B.      PEMBAHASAN
Dalam usaha untuk membahas masalah yang telah dipaparkan diatas, kami bermaksud melihat sebagian kejadian alam yang sering kita jumpai dalamkehidupan sehari-hari. Contoh-contoh kejadian tersebut kami analogikan ke dalamsebuah cerita rekayasa, namun sebenarnya kejadian yang ada dalam ceritatersebut merupakan kejadian real. Analogi yang kami maksud adalah sebagaiberikut.
“Sebagai seorang anak yang cerdas, Halim kecil memiliki rasakeingin tahuan yang tinggi. Ketika ia bermain bersama kawan-kawannya, Torikkecil, Nunung kecil, Rosida, Yayah, dan Try kecil di sebuah kebun yang rindang,di sebuah sudut kebun Halim memperhatikan buah mangga muda yang ada ditangkainya. Dalam benaknya, ia bertanya, mengapa buah mangga tersebut berwarnahijau dan rasanya asam, sedangkan jika sudah masak warnanya menjadi kuning danrasanya manis?
Dilain tempat, Torik sedang memperhatikan beberapa bijimangga yang tergeletak di tanah. Keadaan biji tersebut berbeda-beda. Sebuahbiji masih utuh namun kering, dan yang lain telah tumbuh tunas. Torik hanyamenggumam, mengapa biji yang satu masih utuh sedangkan yang satu terdapat daunyang kecil?
Karena Halim keasikan merenung, tanpa ia menyadari jika diatasnya terdapat mangga yang sudah ranum. Karena pohon tertiup angin, manggatersebut bergoyang-goyang dan akhirnya jatuh ke bawah dan mengenai kepalaHalim. Secara reflek, Halim menjerit dan melompat lebih tinggi dari biasanyasambil berlari menjauh. Secara tidak sadar, Nunung yang berada di belakangHalim ikut berlari mengikuti arah larinya Halim”.
Analisa kejadian-kejadian di atas dititik beratkan pada caraintuitif. Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan pemahaman kepada orang-orangawam yang kurang memahami mengenai biologi.
Analogi kajadian-kejadian di atas memerankan anak-anak yangsering mempertanyakan masalah-masalah prinsipil. Sebenarnya, jawaban-jawabanatas pertanyaan dasar merupakan konsep-konsep dasar ilmu pengetahuan alam.
Jawaban atas pertanyaan mengapa buah yang masih muda berwarnahijau dan tidak jatuh ke bawah erat kaitannya dengan kloroplas yang dikandungbuah tersebut. Kloroplas yang tersebar merata keseluruh tubuh tumbuhan,mengandung klorofil yang mengandung pigmen.
Kloroplas terdapat pada semua bagian tumbuhan yang berwarna hijau, termasuk batang dan buah yang belum matang. Di dalam kloroplas terdapat pigmen klorofil yangberperan dalam proses fotosintesis. Kloroplas mempunyai bentuk seperti cakramdengan ruang yang disebut stroma. Stroma ini dibungkus oleh dua lapisanmembran. Membran stroma ini disebut tilakoid, yang didalamnya terdapat ruang-ruang antar membran yang disebut lokuli. Di dalam stroma juga terdapat lamela-lamela yang bertumpuk-tumpuk membentuk grana (kumpulan granum). Granum sendiri terdiri atas membran tilakoidyang merupakan tempat terjadinya reaksi terang dan ruang tilakoid yangmerupakan ruang di antara membran tilakoid.
Bila sebuah granum disayat maka akan dijumpai beberapa komponen seperti protein,klorofil a, klorofil b, karetonoid, dan lipid. Secara keseluruhan, stroma berisi protein, enzim, DNA, RNA, gula fosfat, ribosom, vitamin-vitamin,dan juga ion-ion logam seperti mangan (Mn), besi (Fe), maupun perak (Cu). Pigmenfotosintetik terdapat pada membrantilakoid. Sedangkan, pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid denganproduk akhir berupa glukosa yangdibentuk di dalam stroma. Klorofil sendiri sebenarnya hanya merupakan sebagiandari perangkat dalam fotosintesis yang dikenal sebagai fotosistem.
Selanjutnya, proses pemasakan terjadi karena dipicu olehterbentuknya gas etilen. Di antara sekian banyak perubahan yang diakibatkannyaadalah perubahan pada permeabilitas membrane sel. Satu akibatnya adalahmemberikan enzim penghancur klorofil ke dalam kloroplas. Dengan terombaknyaklorofil, pigmen merah dan/atau pigmen kuning tidak lagi terhalangi untukditembus cahaya. Hal inilah yang mengakibatkan buah yang masak akan terlihatkuning.
Secara intuitif pemasakan juga mengakibatkan melemahnya ikatankimia antar bagian sel pada buah. Maka, buah yang matang akan terlihat lebihlembek. Karena struktur kimia yang ada pada buah berubah, maka buah yang semulamengandung zat asam terasa asam akan dirombak menjadi glukosa. Akibatmelemahnya ikatan kimia antar sel buah, maka tangkai tidak mampu lagi menahanberat buah mangga yang sudah ranum. Akibatnya, karena pengaruh grafitasi buahmangga akan terjatuh ke bawah.
Adapun reaksi Halim ketika kejatuhan mangga, merupakan gerakreflek. Gerak reflek terjadi karena impuls yang diterima oleh reseptor,berlangsung tiba-tiba.
Ketika reseptor merasakan adanya tekanan keras yang diberikan olehmangga, secara tiba-tiba impuls dikirim ke syaraf sensorik kemudian dikirimmenuju tali spinal. Impuls yang masuk ke dalam tali spinal akan dikirim lagi keinterneuron. Impuls tersebut diterima oleh syaraf motorik yang selanjutnyadieksekusi secara spontan dengan perubahan kimia, perubahan kimia padaotot-otot yang berlangsung secara spontan mengakibatkan gerakannya lebih cepatdari biasanya. Sebenarnya, gerakan spontan yang tidak disadari, diakibatkankarena impuls tidak dikirim ke otak untuk diproses.
Kemudian, mengenai pertanyaan yang diajukan menenai prosesperkecambahan biji. Jawaban yang paling mudah , karena telah terjadi prosespertumbuhan dan perkembangan.
Mula-mula terjadi penyerbukan antara gamet jantan dan betina.Proses penyerbukan biasanya dibantu oleh angin, yang membawa serbuk sariterbang menuju kepala putik, sehingga terbentuklah zigot. Zigot berkembangmenjadi embrio. Embrio tumbuh berbiji (embryophyta shiponogama).
Biji tersebutakan berdormansi, setelah enzim-enzim pertumbuhan telah diaktifkan oleh suhudan kelembaban yang cukup, maka plumula mulai muncul ke permukaan biji,sedangkan radikula tumbuh ke bawah menuju tanah. Karena munculnya plumula kepermukaan, mengakibatkan kulit biji terkelupas. Selanjutnya plumula akan tumbuhmembesar. Membentuk kecambah yang berdaun sejati. Kecambah ini akan tumbuhmenjadi tanaman dewasa baru.
    
C.     KESIMPULAN
Kejadian-kejadian di atas,walaupun merupakan cerita rekayasa, namun sering kita jumpai dalm kehidupansehari-hari. Karena pengetahuan yang terbatas, kejadian tersebut tidak dianggapsebagai kejadian yang sangat kompleks.
Secara intuitif, penjelasandi atas sangat dimungkinkan terdapat kesalahan penjelasan. Namun, kamibermaksud melakukan uji coba terhadap bagaimana seseorang yang terbataspengetahuannya melakukan sebuah analisis terhadap fenomena-fenomena alam.
Apabila dihubung-hubungkandengan ilmu-ilmu yang lainnya, tidak menutup kemungkinan kejadian di atas akanmenyebabkan pembahasan menjadi panjang dan kompleks.
Seyogyanya, sebagai manusiaberpendidikan hendaknya kita mampu menjawab setiap fenomena alam, seminimalmungkin dengan metode intuisi. Bila perlu, kita melakukan uji coba terhadapkejadian tersebut. Sebenarnya, setiap teori-teori yang ada mengenai ilmupengetahuan, berasal dari hipotesis-hipotesis yang bersifat intuitif.
Read more ...
Designed By