Breaking News

Senin, 29 Agustus 2011

Macam-Macam Akhlak Terpuji


Dalam kehidupan bermasyarakat, mungkin kita sering mendengar tentang kata Akhlak. Akhlak sendiri bisa diartikan dengan tingkah laku atau budi pekerti yang sopan dan santun, tanpa akhlak maka manusia tidak bisa menjadi makhluk yang mulia. Akhlak sendiri dibagi menjadi dua, yaitu akhlak Mahmudah ( akhlak terpuji) dan akhlak Madzmumah (akhlak tercela). 

Berikut ini beberapa macam dan penjelasan tentang akhlak mahmudah: 
1.     Al-Rahman, yaitu belas kasihan dan lemah lembut. Firman Allah dalamsurat Ali Imran ayat 159 yang artinya: “Maka dengan rahmat Allah-lah engkaulemah lembut kepada mereka.”
2.     Al-‘Afwu,yaitu pemaaf dan mau bermusyawarah. Manusia tidak bisa lepas dari lupa dankesalahan. Firman Allah dalam surat dan ayat yang sama, yang artinya “…Sebabitu maafkanlah kesalahan mereka; dan bermusyawarahlah dengan mereka dalamurusan itu.”
3.     Amanah,yaitu terpercaya dan mampu menemmpati janji. Sesuatu yang dipercayakan kepadaseseorang, baik berupa tugas, titipan harta, rahasia, dan amanat lainnya, mestidipelihara dalam arti dilaksanakan sebagai mana mestinya. Demikian pula apabilaberjanji, hendaknya di tepati. Allah berfirman dalam surat al-Mu’minun ayat 8yang artinya, “Dan yang memelihara amanat dan janji mereka …”
4.     Anisatun,yaitu manis muka dan tidak sombong. Manis muka ini mungkin pembawaan sejaklahir. Namun bagi orang yang tidak memiliki sifat demikian, dapat dipelajaridengan membiasakan manis muka, karena orang yang suka berpaling itu kemungkinandianggap sombong, sedangkan orang yang sombong itu tidak disukai oleh Allah Swtdan juga oleh manusia. Allah berfirman dalam surat Lukman ayat 18 yang artinya:“Dan janganlah engkau memalingkan mukamu terhadap manusia, dan janganlahberjalan di muka bumi ini dengan angkuh, sesungguhnya Allah tidak menyukaiorang yang sombong lagi membanggakan diri.”
5.     Khusyu’dan Tadarru’, yaitu tekun tidak lalai dan menundukan ataumerendahkan diri terhadap Allah Swt. Sikap ini seringkali dikhususkan dalamshalat atau ibadah mahdlah lainnya. Misalnya diwaktu shalat itu hendaknya adakonsentrasi pikiran yang terpadu dengan apa yang diucapkan dan dirasakan dalamhati, sehingga tidak lalai dan melamun. Tidak tergesa-gesa namun hendaknyatuma’ninah, dapat dirasakan ketika bersujud dan ketika berdo’a. Allah berfirmandalam surat Al-Mu’minun ayat 2 yang artinya “Orang-orang yang khusyu’ dalamshalatnya.” Dalam surat Al-Araf ayat 55 yang artinya, “Bermohonlahkepada Tuhan dengan merendahkan diri dan rahasia suara jiwa.”
6.     Al-Haya,yaitu malu kalau diri tercela. Perasaan malu terhadap Allah apabila melakukanterhadap ma’siyat, meskipun tersembunyi dari pandangan manusia. Demikian pulatidak berani meninggalkan kewajiban. Firman Allah dalam surat An-Nisa ayat 108yang artinya, “Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi tidak ersemunyi dariAllah, karena Allah bersama mereka…”
7.     Al-Ikhwan dan Al-Ishlah, yaitu persaudaraan atau perdamaian.Antara orang yang beriman dengan yang beriman lainnya bersaudara. Allah berfirmandalam surat al-Hujurat ayat 10 yang artinya, “Sesungguhnya orang-orang yangberiman itu bersaudara. Sebab itu demikianlah (perbaikilah hubungan) antarakeduanya dan bertakwalah kepada Allah, mudah-mudahan kamu mendapat rahmat (daripada-Nya).”
8.     Al-Salihat, yaitu berbuat baik atau amal shaleh.Seseorang dikatakan beramal soleh, apabila ia mengerjakan pekerjaan yangdibolehkan oleh syara’, disertai ilmunya dan dengan niat yang ikhlas. Mungkinnampaknya pekerjaannya baik, namun niatnya buruk misalnya, maka bukanlah amalshalih, mungkin penipu atau berbuat munafik. Yang jelas ketiga persyaratan ituharus dipenuhi baik oleh wanita atau pria sama saja. Firman Allah dalam suratal-Nisa ayat 124 yang artinya, “Dan siapa yang mengerjakan perbuatan yangbaik, baik laki-laki maupun perempuan dan ia beriman, maka orang itu masukdalam surga, dan mereka tidak dirugikan sedikitpun.”
9.     Al-Sabru, yaitu sabar. Sabar ini terhadap 3macam hal, yaitu sabar dalam beribadah, ialah dimulai dengan niat yang ikhlas,ketika beramal tidak lupa kepada Allah, sanggup menghadapi berbagai rintanganbaik dari dalam maupun dari luar. Kemudian shabar dalam menjauhkan diri dariperbuatan ma’siyat, tidak tertarik dengan godaan duniawiyah yang jelas tidakdiperbolehkan dengan agama dan sabar yang ketiga adalah shabar dalam mendapatmusibah, kemungkinan belum tercapainya cita-cita, tidaklah berputus asa, jugaditimpa malapetaka. Musibah yang menimpa manusia ini juga ada 3 macam, yaitukemungkinan siksaan bagi orang yang berdosa, peringatan bagi orang mukmin yanglalai dan ujian bagi orang-orang yang shalih. Firman Allah dalam suratal-Baqarah ayat 153 yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, mohonlahpertolongan dengan shabar dan mengerjakan shalat, sesungguhnya Allah bersamaorang-orang yang shabar.”
10.  Al-Ta’awun, yaitu tolong menolong. Tolongmenolong merupakan ciri kehalusan budi, kesucian jiwa dan ketinggian akhlak,memudahkan saling mencintai dan saling mendo’akan satu sama lain, penuhsolidaritas dan penguat persaudaraan dan persahabatan. Firman Allah dalam suratal-Maidah ayat 2 yang artinya, “Hendaklah kamu tolong menolong dalamkebaikkan dan takwa, dan janganlah bertolongan dalam dosa dan permusuhan.”

            Demikianlah sebahagian akhlakterpuji yang disertai ayat-ayat al-Qur’annya, dan masih banyak lagi sifat-sifatyang baik yang terdapat dalam al-Qur’an maupun dalam hadits, seperti: al-Alifah,yaitu disenangi; al-Diyafah, yaitu menghormati tamu; al-Hilm,yaitu menahan diri dari ma’siyat; al-Muru’ah, yaitu berbudi tinggi; al-Nadzafah,yaitu bersuci/bersih; al-Sakhau, yaitu pemurah; al-Salam, yaitusejahtera/ sentosa; al-Siddiq, yaitu bersikap jujur; al-Syaja’ah,yaitu berani karena benar; al-Tawadlu’, yaitu rendah hati terhadapsesama manusia dan banyak lagi sifat-sifat terpuji lainnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By