Breaking News

Sabtu, 10 September 2011

Abdur Rauf Singkel Dalam Dunia Sufistik (Tokoh Tasawuf Indonesia)


       Beliaubanyak belajar di Makkah, Madinah dan Jedah. Ia memperoleh ijazah TharikatSattariyah dari gurunya Syaikh Ahmad Qushashi dan Syaikh Maulana Ibrahim(Khalifah Tharikat Syattariyyah). Selain seorang Sufi, juga beliau sebagaiulama besar bermadzhab Syafi’iy. Beliau mengajar di Singkel pada tahun 1661 M.Muridnya yang terkenal ialah Burhanuddin dari Ulakan yang kemudian menyebarkanTharikat Sattariyyah di Pariaman.

Ajarannyaantara lain:

i)       Kejadian manusia.

Sebelummakhluk ini diciptakan, semuanya berada di dalam ilmu Allah yang disebut ‘AyanTsabithah. Allah berpikir dan memikirkan diri-Nya sendiri menurutilmu-Nya yang tak dapat kita ketahui. Akibat pemikirannya itu keluarlah materiyang disebut ‘ayan kharijah. ‘Ayan Tsabithah ini termasuk tuhyang akan dimasukkan ke dalam ‘Ayan Kharijah.

ii)     Hati

Hatiadalah unsur penting dalam tubuh manusia. Bila hati manusia baik, maka baiklahmanusianya, dan apabila hati ini buruk, maka buruk dan jahatlah manusianya. Ada7 golongan martabat hati, yaitu:
-         Hati mati (hati orang kafir)
-         Hati munafik
-         Hati fasik
-         Hati salim
-         Hati tawajjuh (yang selalu menghadap Allah)
-         Hati mujarrad (yang telah terbuka untuk bertemu denganAllah)
-         Hati Rabbani (yang sudah pantas dapat bertemu dengan Allah).

iii)   Dzikir.

Dzikiritu ialah membersihkan diri dari ghoflah dan nisyan dengan menghadirkan yanghag di dalam hati secara terus menerus agar dengan demikian dapat memperolehpengaruh.
            Dzikir yang paling popular dalamTharikat ini adalah lafadz;
-         Laa ilaha illa Allah (tiada tuhan kecuali Allah)
-         Laa ma’buda illa Allah (tiada yang disembah kecuali Allah)
-         Laa maujuda illa Allah (tiada yang maujud kecuali Allah)

Adapunorang-orang pengikut dzikir itu terdiri atas;
-         Tingkatan Mubtady
-         Tingkatan Mutawasith
-         Tingkatan Muntahy.

Dalamperlaksanaannya ada yang dinamakan dzikir hasanat (yang dilaksanakan tanpamengikuti aturan-aturan khusus), dan ada yang dinamakan dzikir darajat (yangdilakukan dengan berpedoman kepada aturan-aturan).


Artikel di atas hanya sedikit coretan, selebihnya wallahu a'lam ^_^

1 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus

Designed By