Istimewa bisadiartikan dengan sesuatu yang khas, lain dari pada yang lain, atau luar biasa.Jika kata istimewa tersebut disematkan pada kata “orang” atau “manusia”sehingga menjadi “orang istimewa” atau “manusia istimewa” sudah bisa dipastikankita semua akan berkesimpulan bahwa “ada sesuatu yang luar biasa pada diriorang tersebut”. Predikat istimewa sendiri hanya bisa diperoleh dari penilaianorang lain terhadap suatu individu ataupun kelompok, individu pribadi ataukelompok sendiri tidak akan pernah bisa menyandingkan kata istimewa dengan namapribadi atau kelompok dengan klaim yang berasal dari mereka. Sebagai contoh,anda tidak bisa hanya dengan mengatakan “aku ini memang istimewa” lantas andaakan mempunyai predikat “istimewa” di hadapan orang lain, tetapi harusdibutuhkan pengakuan dari orang lain yang mengatakan “anda ini memang istimewa”baru anda bisa merasakan bahwasanya ada sesuatu yang istimewa dari diri anda.
Berbicaraistimewa dalam sudut pandang teknologi informasi dan komunikasi di dalam ruanglingkup sebuah negara, khususnya Indonesia ternyata ada sesuatu yang istimewadengan negara yang satu ini bahkan keistimewaan tersebut telah membuat cirikhas negatif tersendiri yang menempel dengan erat layaknya perangko di kartupos. Pasti anda yang membaca tulisan ini sudah “ngeh” dengan ciri khas negatifyang penulis maksud tersebut, iya benar Indonesia berada di peringkat ke tujuhdunia dengan 65% pengguna komputer pribadi yang menggunakan software bajakan.Sebuah studi yang dilakukan oleh BSA (Business Software Alliance) di 32 negarayang melibatkan 15 ribu pengguna PC menunjukkan, hampir separuh pengguna PCmenggunakan peranti lunak (software) bajakan. Enam negara di Asia Pasifik,seperti Tiongkok, Vietnam, Malaysia, Thailand, Korea Selatan, dan Indonesiamasuk dalam daftar 10 negara pengguna software bajakan terbesar. (InvestorDaily Indonesia, 9 September 2011)
Jadi predikat“istimewa” yang menempel tersebut bukanlah hal mengada-ada, tetapi sesuaidengan fakta dan bukti statistik. Sungguh sangat di sayangkan sekali denganjumlah penduduk 237 juta jiwa lebih yang tinggal di Indonesia sebagian besarmerupakan pengguna produk teknologi informasi dan komunikasi terutama perangkatlunak bajakan, semakin menjamurnya produsen perangkat keras semacam notebookataupun netbook ternyata juga berpengaruh dengan semakin meningkatnya tingkatpenggunaan perangkat lunak bajakan. Menyalahkan dan menuduh krisis ekonomiglobal sebagai penyebab dari semua ini jelas bukanlah hal yang masuk diakal,meningkatnya kemampuan membeli perangkat-perangkat teknologi informasi bisadijadikan indikasinya, banyak yang beli notebook baru kok dianggap sedangkesulitan ekonomi . Demikian juga denganmahalnya membeli lisensi dari perangkat lunak semacam Microsoft Office jugatidak bisa dijadikan alasan untuk menyalahkan dan menuduh sebagai biang kerokmenempelnya predikat “istimewa” dengan konotasi negatif di Indonesia ini,karena begitu banyaknya perangkat lunak gratis bahkan yang open source pun bisadi dapatkan dengan mudah.
Sebenarnyayang menjadi pangkal utama dari masalah ini adalah terlalu “istimewanya” segalaproduk yang berbau open source bagi sebagian besar masyarakat Indonesia,Keistimewaan open source di mata masyarakat menyebabkan open source terasaasing dan aneh bagi mereka. Sebagai contoh saja, lidah masyarakat Indonesiaakan sangat familiar sekali di saat menggunakan sistem operasi windows, tetapisebaliknya akan terasa tawar jika menggunakan sistem operasi linux. Di saatmembeli komputer atau notebook untuk pribadi pastilah yang pertama kali di cariadalah teknisi komputer yang bisa menginstallkan sistem operasi windows untukkomputer atau notebook baru mereka, jarang sekali atau bahkan tidak pernahditemui seseorang yang baru belajar menggunakan komputer minta di installkansistem operasi linux di komputer mereka, parahnya lagi disaat tahap prosesintallasi sistem operasi selesai mereka juga menginginkan di installkanperangkat lunak – perangkat lunak yang bisa membantu pekerjaan sehari hari,seperti microsoft office, adobe photoshop, corel draw dan lainnya mulai dariaplikasi perkantoran sampai dengan aplikasi multimedia. Hal ini akan membuatperangkat lunak open source terasa semakin asing bagi mereka.
Beruntunglahditengah-tengah keterasingan dan gempuran perangkat lunak bajakan yang semakinmerajalela, semangat open source tetap menyala-nyala di dada para pengguna danpenggiat open source Indonesia. Semangat ini justru menjadi keistimewaantersendiri bagi dunia open source, belum lagi dukungan dari pemerintah yangkian hari kian positif semakin menambah nilai keistimewaan dari open source itusendiri. Ditambah lagi dengan potensi penduduk yang begitu besar sangatmemungkinkan sekali open source akan berkembang pesat di Indonesia, hanyatinggal menunggu hitungan waktu saja karena SDM yang akan dihasilkan tentunyajuga lebih besar daripada negara-negara yang lain. Semangat membara dariteman-teman penggiat dan pengguna open source dengan berbagai komunitasnya yangada tidak boleh padam, kegiatan-kegiatan yang bersifat mencerdaskan dan membukailmu pengetahuan bagi orang lain semacam workshop dan seminar perlu terusdigalakkan dengan terus menggandeng para pengendali pemerintahan di Indonesiaini, mulai dari tingkat daerah sampai tingkat nasional, mulai dari lembagapendidikan sampai dengan lembaga layanan publik, mulai dari organisasi swastasampai dengan organisasi pemerintahan, kegiatan tersebut harus tetapdilaksanakan. Acara promosi atau pameran produk open source juga harus mulaiditingkatkan, launching distro lokal bersama para pejabat pemerintahan daerahmau tidak mau sesering mungkin harus diadakan.
Tidak mudahmemang untuk melakukan semua itu, terkadang semangat saja tidak cukupdibutuhkan keikhlasan dan kesabaran di dalam proses edukasi untuk masyarakatIndonesia yang masih awam. Tetapi justru dengan keikhlasan dan kesabarantersebut, sekali lagi dunia open source akan menunjukkan keistimewaannya. Jikasemua itu sudah terjadi, maka sebuah keniscayaan Indonesia yang dulunyaterkenal istimewa dengan penggunaan perangkat lunak bajakannya berubah menjadilebih istimewa karena menjadi negara pengguna dan penghasil perangkat lunakopen source di seluruh dunia. Disaat tulisan ini dibuat, penulis sedang asyikbermesraan dengan Aptana Studio sebuah software web editor yang open sourcedengan lisensi GNU General Public License (GPL), beberapa bulan yang lalubanyak rekan kerja penulis yang mengatakan “bukankah menggunakan dream weaverlebih mudah?”, tetapi sekarang lain pula yang dikatakan “ada gak aptana studioversi windows?”. Hal yang kecil tersebut menunjukkan bahwasanya fajarkebangkitan dari dunia opensource sudah menyingsing di seantero Indonesia,tinggal menunggu waktu hingga panasnya membakar bumi nusantara ini.
So, sudah siapkah anda menjadiistimewa?
Artikel ini disalin dari numb.web.id
Playtech announces plans for the US gambling industry to its casinos
BalasHapusThe online gambling industry has launched its 계룡 출장마사지 third US-facing gambling 광양 출장안마 game, PokerStars, 출장샵 and other software to offer online 원주 출장안마 gambling in a 성남 출장샵