Breaking News

Senin, 29 Agustus 2011

Macam-Macam Akhlak Tercela

Sebagaimana postingan Blog Pustaka terdahulu tentang macam-macam akhlak terpuji, maka akan disertakan pula tentang macam-macam akhlak tercela.
Akhlak sendiri diartikan dengan tingkah laku atau budi pekerti yang sopan dan santun. Tanpa akhlak manusia tidak akan bisa menjadi makhluk yang mulia.
Berikut ini beberapa macam akhlak tercela beserta penjelasannya:


i.       Al-Nani’ah, yaitu sifat egois, tidak memperhatikan kepentingan oranglain. Manusia sebagai makhluk pribadi dan sekaligus makhluk sosial. Olehkarenanya, dalam mengejar kepentingan pribadi, hendaknya memperhatikankepentingan orang lain janganlah boros dan juga kikir, namun hendaknya beradadi antaranya yaitu pemurah. Perhatikan firman Allah Swt dalam surat Al-Israayat 29 yang artinya: “Dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu kekuduk, dan janganlah pula engkau kembangkan seluas-luasnya, nanti engkau duduktercela dan sengsara.”

ii.     Al-Bukhlu, yaitu kikir. Orang yang kikir, tidak mau membelanjakanhartanya, baik untuk dirinya, misalnya biar makan tidak baik dan bergizi,padahal uang ada, baik untuk kepentingan keluarganya, maupun untuk kepentinganorang banyak, yang merupakan zakat, infak atau sadakah. Bagi orang yang kikir,mendengar istilah-istilah tersebut bagaikan petir di siang hari. Sifat kikirini dapat mempersempit pergaulan, sering menuduh orang tama’(ingin diberi). Kemudian orang yang kikir itu apabila hartanya telah berkumpul,ia merasa kaya dan tidak lagi memerlukan bantuan orang lain yang juga lupakepada pemberinya. Allah berfirman dalam surat al-Lail ayat 8-10 yang artinya, “Tetapiorang yang kikir dan merasa dirinya serba cukup, dan mendustakan yang baik,akan kami mudahkan baginya (jalan) kesukaran.”
iii.   Al-Butan, yaitu suka berdusta. Berdusta adalah mengada-adakansesuatu baik dengan ucapan, tulisan, maupun dengan isyarat, padahal sebenarnyatidak ada, mungkin untuk kepentingan dirinya atau membela orang lain, atausengaja untuk menjatuhkan nama orang lain, apalagi lempar batu sembunyi tangan.Firman Allah dalam surat al-Nisa ayat 112 yang artinya, “Siapa yangmengerjakan kesalahan atau dosa, kemudian dituduhkan kepada orang lain yangtidak bersalah, sesungguhnya dia memikul kebohongan dan dosa yang jelas.”
iv.   Khianat,yaitu tidak menempati janji. Khianat ini lawan dari amanat, apabila amanatdapat melapangkan rezeki, maka khianat akan dapat menimbulkan kefakiran. Sifatkhianat ini seringkali tidak nampak, sehingga kadang-kadang ada orang yangmembela orang yang khianat karena ia tidak mengetahuinya. Allah berfirman dalamsurat al-Nisa ayat 107 yang artinya, “Dan janganlah engkau membelaorang-orang yang khianat kepada dirinya sendiri, sesungguhnya Tuhan tidakmenyukai orang-orang yang khianat dan berdosa.”
v.     Al-Jubn,yaitu pengecut. Orang pengecut penuh dengan rasa takut, yang menyebabkan dirinyamenjadi hina, sebab sudah mundur sebelum dicoba, tidak berani berjalan untukmendapatkan kemenangan. Ia selalu iri terhadap keuntungan atau hasil yangdicapai orang lain. Allah berfirman dalam surat al-Nisa ayat 72 dan 73 yangartinya, “Dan sesungguhnya di antara kamu ada orang yang lembek/pengecutkalau kamu ditimpa bahaya (dalam perjuangan), dia berkata, sesungguhnya Tuhanmemberi karunia kepadaku karena aku tidak ikut beserta mereka. Dan kamumemperoleh karunia dari Tuhan (atas perjuanganmu), mereka tentu mengatakan,sebagai tidak ada hubungan kasih sayang antara kamu dengan mereka, supaya akuturut mendapat kemenangan yang besar.”
vi.   Al-Gibah, yaitu menggunjing atau mengumpat. Menggunjing adalahmengatakan keadaan orang lain dibelakangnya dengan celaan kepada orang-orangyang ada dimukanya, dengan tujuan untuk menjatuhkan nama orang tersebut atautujuan lain, meskipun memang sebenarnya keburukan itu ada pada orang yangdigunjingnya. Bila tidak ada, hal itu merupakan fitnah. Firman Allah dalamsurat al-Hujurat ayat 12 yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman,jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sebagian kecurigaan itu dosa. Danjanganlah mencari-cari keburukan orang, dan janganlah mempergunjingkan orangsatu sama lain.”
vii.  Al-Hasad, yaitu dengki. Dengki atau hasud suatuperbuatan kerusakan terhadap orang lain, kemungkinan timbul disebabkan ni’matTuhan yang dianugerahkan kepada orang lain dengan keinginan agar ni’mat oranglain itu terhapus. Dengki juga karena benci dan dendam atas kegagalan usahadirinya, kemudian membuat cara-cara yang tidak diridlai Allah Swt. Allahberfirman dalam surat al-Falak ayat 1-5 yang artinya, “Katakanlah. Akuberlindung kepada Tuhan subuh, terhadap bahaya makhluk yang diciptakan-Nya, dandari kegelapan ketika ia telah datang, dan dari bahaya hembusan dalam ikatan,dan dari bahaya dengki ketika ia mendengki.”
viii.           Al-Ifsad,yaitu berbuat kerusakan. Seringkali sifat perusak mendorong manusia dalam usahamencapai kepentingan pribadinya dengan tidak memperhatikan akibatnya, misalnyamerusak lingkungan baik sendiri-sendiri, maupun bersama-sama dengan orang lain.Dalam surat Asyu’ara ayat 151-152 Allah berfirman yang artinya, “Danjanganlah kamu turuti perintah orang-orang yang melanggar batas. Yaituorang-orang yang membuat kerusakan (bencana) di muka bumi, dan tidak mengadakanperbaikan.”
ix.   Al-Israf,yaitu berlebih-lebihan. Allah berfirman dalam surat al-A’raf ayat 31 yangartinya, “Hai anak-anak Adam, pakailah perhiasanmu setiap waktu shalat danmakan minumlah kamu, dan janganlah melampaui batas, sesungguhnya Tuhan tidakmenyukai orang-orang yang melampaui batas.”
x.     Al-Dzulmu, yaitu berbuat aniaya. Dzalim atau aniaya adalah lawannyadari adil. Orang yang aniaya baik terhadap dirinya maupun terhadap orang lain,akan menimbulkan perbuatan fasik, karena ia tidak mampu menempatkan sesuatupada tempatnya, yang akhirnya dapat menimbulkan kehancuran. Allah Swt berfirmandalam surat al-Baqarah ayat 59 yang artinya, “Tetapi orang-orang yang aniayamengubah perkataan dengan perkataan lain yang tidak dikatakan kepadanya, lantaskami turunkan kepada orang-orang yang aniaya siksaan dari langit, karenafasik.”
xi.   Al-Fawahisyi, yaitu dosa-dosa besar. Dosa yang paling besar adalahmenyekutukan Tuhan, orangnya dinamakan musyrik. Allah tidak akan memaafkanorang-orang musyrik. Kemudian terhadap ibu dan bapak. Ridla Allah terletakdalam keridlaan ibu dan bapak. Kemudian dosa membunuh, minuman keras, mencuri,berzina, berjudi, memutuskan silaturahim, takabur, sum’ah dan ria, menjadisaksi palsu, sumpah palsu, memfitnah, dan mengadu-adu, meninggalkan shalat,tidak berpuasa Ramadlan, tidak zakat dan hajji, padahal ia mampumelaksanakannya.     Allah berfirman dalamsurat al-An’am ayat 151 yang artinya, “Katakanlah. Marilah aku membacakankepadamu apa-apa yang diharamkan kepadamu; yaitu janganlah mempersekutukanTuhan dengan sesuatu apapun, buatlah kebaikkan kepada ibu bapakmu, janganlahkamu bunuh anakmu karena takut miskin. Kami memberi rezeki kepadamu dan kepadamereka, jangalah kamu dekati perbuatan keji, yang terang dan tersembunyi, danjanganlah kamu bunuh jiwa yang dilarang Tuhan (untuk membunuhnya), kecualikarena tuntutan kadilan (kebenaran). Inilah yang diperintahkan Tuhan kepadamusupaya kamu mengerti.”

            Masih banyak lagi akhlak tercelayang terdapat dalam al-Qur’an dan hadits, misalnya: al-bagyu,yaitu lacut; al-gadab, yaitu pemarah; al-gurur,yaitu memperdayakan; al-hikdu, yaitu dendam; al-intihar, yaitumenjerumuskan diri; al-namimah, yaitu mengadu domba; dan lainsebagainya.
            Akhirnya dengan mengenal, memahami, danmeresapkan di dalam hati, akhlak terpuji yang harus dilaksanakan, dan akhlaktercela yang harus dijauhi dapat diharapkan kemampuan untuk meningkatkan imandan takwa kepada Allah Swt sehingga tercapailah insan kamil atau manusiaseutuhnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By