Breaking News

Selasa, 06 September 2011

Akhlak Rasulullah SAW


لقد كان لكم فى رسول اللهأسوة حسنة لمن كان يرجواالله واليوم الاخر وذكر الله كثيرا

   “Sesungguhnyatelah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagiorang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyakmenyebut Allah.”[1]

وانك لعلى خلق عظيم
           
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudipekerti yang agung”.[2]

Perjalananhidup Muhammad sejak masa kecilnya hingga masa dewasanya bahkan sampai beliaudiangkat menjadi seorang rasul, dikenal sebagai manusia yang sangat jujur,berbudi luhur dan mempunyai kepribadian yang tinggi. Tak ada sesuatu perbuatandan tingkah lakunya pun yang tercela dan yang dapat dituduhkan kepadanya,berbeda sekali dengan kebanyakan para pemuda pada zamannya dan orang-orangdi sekitarnya yang berada di kota Makkah yang sukanya berfoya-foya dan mabuk-mabukan. Karenasifatnya yang begitu jujur itulah sehingga beliau diberi gelar dengan al-Amin,orang yang dapat dipercaya.

        Sebagaimana telah dituturkan olehpara ahli sejarah bahwa Muhammad sejak masa kecilnya hingga dewasanya tidakpernah menyembah berhala, dan tidak pernah juga memakan daging hewan yangdisembelih dengan tujuan untuk berkorban bagi para berhala sebagaimana lazimnyapenduduk Arab Jahiliyah pada waktu itu. Beliau sangat membenci berhala danmenjauhkan diri dari keramaian dan upacara-upacara pemujaan kepada berhala.
         Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, beliau berusaha sendiri mencari nafkah, karena orang tuanya tidakmeninggalkan harta warisan yang cukup. Sesudah beliau menikah dengan SitiKhadijah, beliau berdagang dengan isterinya dan kadang-kadang berdagang denganorang lain.
            Sebagai seorang manusia yang bakaldipilih untuk menjadi seorang pembimbing umat manusia, Muhammad Saw memilikibakat-bakat dan kemampuan jiwa yang besar dan luar biasa, ketajaman pikiran dankecerdasan otaknya pun sungguh sangat hebat, kehalusan perasaannya sangatlembut, kekuatan ingatannya, kecepatan tanggapannya sangat tinggi, danmempunyai kemauan yang sangat keras. Segala pengalaman hidupnya, mendapatpengolahan yang sempurna di dalam jiwanya dan beliau mengetahui babak-babaksejarah negerinya, kesedihan masyarakatnya, dan keruntuhan agama bangsanya.Pemandangan itu tidak dapat hilang dari ingatannya.
            Muhammad Saw mulai dengan menyiapkandirinya (bertahannus) untuk mendapatkan pemusatan jiwa yang lebihsempurna. Untuk bertahannus ini dipilihlah oleh beliau sebuah gua kecil yangbernama Gua Hira, suatu gua yang tempatnya terletak di sebuah bukit yangbernama Jabal Nur (Bukit Cahaya) yang letaknya kira-kira mencapai dua sampaitiga mil dari sebelah utara kota Makkah.[3]
            Di Gua Hira itulah beliaumerenungkan tentang pencipta alam raya ini, tetapi walaupun beliau dengan dayapikirnya yang jernih itu telah berusaha namun sebelum kenabiannya beliau tidakatau belum pernah sampai kepada hakikat penciptaannya, ini sebagaimanadiisyaratkan oleh firman Allah Swt dalam surat al-Syura [42] ayat 52,

وكذلك اوحينا اليك روحا من امرنا ماكنتتدرى ماالكتاب ولا الايمان

  “Danbegitulah telah Kami wahyukan kepadamu suatu ruh (al-Qur’an) dari perintahkami, kamu belum pernah mengetahui apakah kitab, dan apakah iman…”

Dansurat al-Dhuha [93] ayat 7

ووجدكضالا فهدى

   “Dan Dia dapati kamu dalam kebingungan,lalu Dia memberikan hidayah (kenabian).”

            Walaupun sudah begitu indahnyaakhlak Rasulullah Saw sebelum menjadi Rasul sekalipun, tapi sungguh itulahkemuliaan beliau, beliau masih tetap senantiasa banyak merendah dan berdoasepenuh hati. Beliau selalu memohon kepada Allah Swt agar menghiasi dirinyadengan adab-adab yang baik dan akhlak mulia. Di dalam doanya Rasulullah Sawmengatakan,

اللهم حسن خلقي وخلقي

“Ya Allah, baguskanlah bentukku danakhlakku.”[4]

            Rasulullah Saw sebagai pembawarisalah kenabian, yang dibekali dengan al-Qur’an sebagai yang diwahyukankepadanya, adalah sebagai pedoman ummatnya, dan al-Qur’an itulah sesungguhnyaakhlah Rasulullah, – mungkin kalaulah boleh disebutkan – al-Qur’an itu ada dua,yang dilihat sebagaimana sekarang dan yang hidup dan bergerak, beliaulah itu,beliau adalah al-Qur’an berjalan. Ini bisa kita lihat dari apa yang disampaikanoleh Sa’id bin Hasyim yang berkata, ”Aku datang menemui ‘Aisyah r.a., lalubertanya kepadanya mengenai akhlak Rasulullah Saw. ‘Aisyah menjawab, ‘Apakahengkau membaca al-Qur’an?’ Aku jawab, ‘Benar, aku membaca al-Qur’an.’ ‘Aisyahberkata, ‘Akhlak Rasulullah Saw adalah al-Qur’an. sesungguhnya al-Qur’anmengajarinya adab, seperti firman Allah Swt, ‘Jadilah engkau pemaaf,suruhlah orang mengerjakan yang baik, dan berpalinglah  dari orang-orang yang bodoh.’ (Q.S.al-A’raf [7]: 199), ‘Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berbuat adil,berbuat kebajikan dan memberi kepada kaum kerabat dan melarang dari perbuatankeji, kemunkaran dan permusuhan.’ (Q.S. al-Nahl [16]: 90), ‘Danbersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itutermasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).’ (Q.S. Luqman [31]: 17)…”dan memang begitulah beliau diutus adalah untuk menyempurnakan akhlak,sebagaimana diakui sendiri oleh Rasulullah Saw dalam sabdanya,

بعثت لأتمم مكارم الأخلاق

“Aku diutus untuk menyempurnakan akhlakyang mulia.”

يا جارية هذه صفة المؤمنين حقا لو كان أبوكمسلما ترحمنا عليه خلوا عنها فان أباها كان يحب مكارم الأخلاق وان الله تعالى يحبمكارم الأخلاق

            “Wahaibudak perempuan, itu adalah sifat orang-orang Mukmin yang sesungguhnya.Seandainya bapakmu itu seorang Muslim, maka kami mendoakannya agar mendapatrahmat. Lepaskanlah budak perempuan ini, karena sesungguhnya bapaknya menyukaiakhlak yang mulia. Sesungguhnya Allah Swt menyukai akhlak yang mulia.”

والذي نفسي بيده لايدخل الجنة الا حسانالأخلاق

“DemiZat yang jiwaku dalam kekuasaan-Nya, tidak akan masuk surga kecuali orang yangberakhlak baik.”

ان الله تعالى حف الاسلام بمكارم الأخلاقومحاسن الأعمال

“Sesungguhnya Allah melingkupi Islamdengan akhlak yang mulia dan perbuatan baik.”[5]

            Yang dimaksud dengan seorang budakperempuan pada hadits di atas adalah puteri dari Hatim Tay’ yang ditawanoleh ummat Islam dan dihadapkan kepada Rasulullah Saw, ketika di hadapanRasulullah itulah perempuan itu berkata, “Wahai Muhammad, tidaklah engkaumembebaskanku dan tidak mempermalukan suku-suku Arab denganku, makasesungguhnya aku adalah anak perempuan pemimpin kaumku. Bapakku selalu menjagakehormatan diri, membebaskan tawanan perang, mengenyangkan orang yang lapar,memberi makan, menyebarkan perdamaian dan tidak menolak orang yang memilikikebutuhan. Aku adalah anak perempuan Hatim Tay’.
            Begitulah, akhlak adalah poros bagiIslam, memeluk Islam tanpa akhlak yang mulia adalah sebuah kesalahan dan justruakan menghancurkan Islam sendiri, walaupun mereka berteriak-teriak tegakkanIslam, walaupun mereka pasangkan bom-bom disudut-sudut kota, walaupun ia isipistol-pistol itu, senapan-senapan itu, meriam-meriam itu dengan peluru, denganrudal-rudal yang mematikan dan menghancurkan, bukanlah kebatilan yang akanhancur, tapi Islamlah yang akan hancur, oleh pemeluknya yang tidak berakhlakmulia, karena akhlak mulia adalah tonggak agama, itulah tujuan Muhammad diutus.Dan sebaliknya seorang yang tiada kenal ia dengan Islam apalagi memeluknya tapiia berakhlak dengan mulia, adalah kemuliaan yang sangat dicintai oleh AllahSwt, dan akan mulialah orang yang berakhlak mulia itu.
            Rasulullah Saw menambal sandal,menjahit pakaian, melayani urusan keluarganya, dan memotong daging bersamamereka. Rasulullah Saw adalah orang yang sangat pemalu, tidak pernah memandanglama pada wajah seseorang, dan memenuhi undangan hamba sahaya dan orangmerdeka. Rasulullah Saw menerima hadiah walaupun berupa seteguk atau setetessusu atau sepotong paha kelinci. Beliau membalasnya dan memakannya. Beliautidak memakan dari barang sedekah. Beliau tidak sombong dalam memenuhi undanganseorang budak erempuan dan orang miskin. Apabila beliau marah, maka demiTuhannya, bukan demi nafsunya.
RasulullahSaw adalah manusia yang paling dermawan. Tidak bermalam padanya satu dinar atausatu dirham pun. Apabila ada kelebihan sesuatu dan beliau tidak menemukan orangyang akan diberinya, beliau tidak memasuki rumahnya sebelum kelebihan itu lepasdaripadanya kepada orang yang membutuhkannya. Beliau tidak mengambil darirezeki yang dianugerahkan kepadanya selain untuk makan dalam setahunnya darirezeki yang paling mudah diperoleh, yaitu kurma dan gandum. Selain itu beliaukeluarkan untuk kepentingan di jalan Allah Swt. Beliau tidak dimintai sesuatumelainkan memberinya. Kemudian beliau kembali pada makanan dalam setahunnya.Maka beliau mengutamakan orang lain daripada dirinya sendiri. Kadang-kadangbeliau memerlukannya sebelum berakhir masa satu tahun. Jika beliau tidak mendapatkansesuatu, maka beliau bersabar.
            Rasulullah Saw memiliki tikar tidurdari kulit yang disamak yang diisi dengan serabut kurma. Panjang tikar tiduritu kira-kira dua hasta dan lebarnya adalah satu hasta dan satu jengkal. Beliaumemiliki pakaian luar yang selalu dibentangkan untuknya, di mana kalau beliauberpindah pakaian itu dilipat dalam dua lapisan. Beliau memakai ikat pinggangdari kulit yang disamak. Pada ikat pinggangnya itu terdapat tiga lingkaran dariperak.
            Rasulullah Saw memakan Al-qatsa(buah sejenis mentimun) dengan kurma dan garam. Buah-buahan yang paling beliausukai adalah kurma, semangka dan anggur. Kadang-kadang beliau memakan buahanggur dengan menggigit dari tangkainya sehingga tampak air anggur itu menempelpada janggutnya seperti mutiara. Paling sering menu makan beliau adalah air dankurma.
            Rasulullah Saw tidak berbicara dalamkeadaan sedang senang atau marah kecuali yang benar. Beliau adalah orang yangpaling banyak tersenyum dan yang paling baik jiwanya. Ketika beliau bicara mencakupseluruh maksud pembicaraan, tidak berlebihan dan berkekurangan. Sebagianpembicaraannya mengikuti pembicaraan yang lain. Di antara perkataannyadiselingi dengan berhenti agar dihafal dan dimengerti oleh pendengarnya. Danbeliaulah orang yang terfasih bicaranya dan paling manis kata-katanya.
            Rasulullah Saw apabila bertemudengan salah seorang sahabatnya, beliaulah yang terlebih dahulu menjabattangannya. Kemudian beliau menarik tangannya sehingga terjalin, lalumengeraskan genggamannya.
            Ketahuilah, barangsiapa menyaksikanihwal dan akhlak Rasulullah Saw serta memperlihatkan kabar-kabar yangdinukilkan darinya, niscaya ia mengetahui bahwa orang-orang yang terdahulu danorang-orang yang terkemudian merasa kagum terhadap semua itu. Hal ituterbayangkan selain merupakan wahyu.


[1]Q.S. al-Ahzab [33]: 21.
[2]Q.S. al-Qalam [68]: 4.
[3]Soenarjo, Prof. R.H.A. S.H. dkk. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Semarang. PT.Karya Toha Putra. t.t. hal. 56.
[4]Al-Ghazali. Mukhtashar. Op. cit. hal. 183 dan 460.
[5]Ibid. hal. 183-185 dan 460.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By