Breaking News

Selasa, 06 September 2011

Kejadian dan Fitrah Pada Manusia


            Telahdiketahui bersama bahwa manusia diciptakan Allah dalam bentuk yang paling baikdibandingkan dengan mahluk lainnya. Tetapi manusia bisa menjadi makhluk yangpaling rendah derajatnya apabila manusia tidak beriman dan beramal shalih.
            Allah berfirman dalam surat al-Tinayat 4 dan 5 yang artinya: “Sesungguhnya telah Kami ciptakan manusia denganbentuk yang paling baik. Kemudian Kami kembalikan ke tempat yang paling rendah,kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih, maka bagi mereka pahalayang tiada putus-putusnya.”

            Susunan tubuh manusia harmonis,keindahan bertambah dengan diberikannya akal, dan ditambah lagi dengan hidayahagama. Namun tidak semua manusia beragama, juga manusia yang beragama tidaksemuanya melaksanakan ajaran agamanya dengan baik, karena ia belum menerimahidayah ilahiyah.
            Manusia harus berhati-hati dengankeindahannya itu. Ia bisa jatuh menjadi mahluk yang paling hina apabila rusakbudi pekertinya. Ia akan lebih berbahaya daripada binatang buas, dan memangkenyataan lebih banyak kerusakan di atas bumi ini akibat ulah tangan manusia.
            Firman Allah dalam surat al-Rum ayat41 yang artinya: “Telah terjadi (tampak) kerusakan di darat dan di lautkarena perbuatan tangan manusia, supaya Allah akan merasakan kepada merekasetengah dari apa yang mereka kerjakan, mudah-mudahan mereka kembali.”
            Orang yang akan tetap indah lahirbatin, adalah orang yang mau dan mampu bersyukur kepada Allah Swt. Atas nikmatyang diterimanya baik yang berupa materi maupun yang terdapat dalam dirinyasendiri seperti ilmu, tenaga dan kesehatan. Ia akan mampu menggunakan alatpendengarannya, penglihatannya dan hatinya dalam mengabdikan diri kepadapemberinya.
            Allah berfirman dalam surat al-Nahlayat 78 yang artinya: “Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu (waktu itu)kamu tidak mengetahui sesuatu apapun. Dan Dia memberi kepadamu alatpendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.”
            Jelaslah bahwa semula manusia sama,tidak tahu apa-apa namun selanjutnya terserah dapat tidaknya manusiamempergunakan alat-alat yang Allah berikan kepadanya.
            Akal manusia yang disertai iman akandapat melihat, mengenal memahami dan menghayati cahaya Tuhan yaitu ayat-ayatAllah dalam al-Qur’an dan ayat Allah yang terdapat dalam diri manusia dan dalamalam semesta ini. Perbuatannya benar-benar ditujukan hanya untuk mengabdikepada Allah, melaksanakan fungsinya sebagai khalifah di atas bumi, sehinggamampu juga mengolah, memanfaatkan dan memelihara alam sekitar yang disediakanAllah bagi manusia. Tentu saja dengan memperhatikan peraturan-peraturan yangberlaku. Ia akan selalu ingat kepada Allah ketika ia berdiri, duduk danberbaring, dan selalu mau dan mampu memikirkan makhluk Allah Swt.
            Adapun akal manusia yang tidakdisertai iman, akan dapat mendorong kepada kejahatan, dapat menimbulkankerusakan diatas bumi ini, bukan bersyukur namun kufur atas nikmat yang telahAllah berikan kepadanya.
            Pada hakikatnya manusia mengerahkansegala apa yang ada pada dirinya, adalah untuk memenuhi keinginannya, yaitumempertahankan hidupnya di dunia ini, meskipun disadarinya bahwa hidup initerbatas, karena semua manusia akan merasakan mati. Lebih dari itu manusiaingin mencapai kehidupan yang lebih baik di masa yang akan datang. Hidup yanglebih baik ini relatif akan tergantung kepada apa yang merupakan cita-citanyasecara pribadi, atau kepribadian bangsanya, atau menurut agama yang dipeluknya.Tentu saja bagi kita umat Islam kehidupan yang lebih baik itu adalah kesenangandi dunia dan di akhirat.
            Seringakli manusia beranggapan bahwakehidupan yang lebih baik itu adalah kehidupan yang mendapat kekayaan ayngbanyak, atau kedudukan yang tinggi dengan lepas dari keridlaan Allah Swt,sehingga ia tidak mampu menggunakan kekayaannya dan kedudukannya sesuai dengankehendak-Nya. Kadang-kadang untuk mengejarnya, manusia itu menghalalkan segalacara, padahal modal popok tadi akan ditanya nanti di akherat kelak sebagaimanafirman Allah dalam surat al-Isra’ ayat 36 yang artinya: “Dan janganlah kamumengikuti apa yang kamu tidak tahu tentang itu. Sesungguhnya pendengaran,penglihatan, dan hati semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya.”
            Islam mengajarkan bahwa dalammenggunakan segala apa yang ada pada diri manusia dan segala apa yang telahmenjadi miliknya, hendaknya berpedoman kepada agama Allah, sehingga hasilusahanya, baik berupa materi, ilmu, jabatan, kesehatan dan sebagainyabenar-benar bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan bagi masyarakat padaumumnya. Dan inilah kehidupan yang lebih baik di sisi Allah Swt.
            Allah berfirman dalam surat al-Rumayat 30 yang artinya: “Maka hadapkanlah mukamu dengan tulus kepada Allah.(peganglah) fitrah Allah yang telah Allah ciptakan manusia menurut fitrah itu.Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama yang benar, tetapikebanyakan manusia tidak mengetahui.”
            Agama Islam adalah agama fitrah sesuai dengan bakat dannaluri manusia. Islam agama yang benar dan sempurna, di mana semua perintah danlarangan yang tercantum di dalam al-Qur’an dan Hadits, cocok dan berguna bagimanusia. Namun sedikit sekali manusia yang mempergunakan akalnya untukmengikuti petunjuk tersebut. Jelaslah bahwa fitrah manusai itu beraga Islam,namun lingkunganlah terutama itu bapaknyalah yang menjadikan manusia memelukagama lain atau malah tidak beragama sama sekali.
            Perhatikan sabda Rasulullah Saw yangartinya, “Tidaklah seseorang yang dilahirkan itu melainkan berada di dalamkesucian. Maka kedua orang tuanyalah menjadikan anaknya itu Nasrani, Yahudiatau Majusyi.”
            Demikianlah beratnya tanggung jawaborang tua terhadap baik dan buruk sikap dan tingkah lakunya anak. Itulahsebabnya Rasulullah Saw menyuruh anak sejak dini, bahkan diperintah shalatsejak anak berusia tujuh tahun, meskipun belum kena kewajiban terhadap si anakitu.
            Apabila harta dan anak yangseringkali dikatakan sebagai anugerah Allah Swt. Kepada siapa saja yangdikehendaki-Nya, namun apabila orang tua atau suatu keluarga tidak mampumenggunakan hartanya, dan tidak mampu mendidik anaknya, maka nikmat yang Allahberikan itu justru malah menjadi musuh di dunia dan di akhirat nanti.
            Allah berfirman dalam surat al-Anfalayat 28 yang artinya: “Dan ketahuilah bahwasanya harta bendamu dananak-anakmu adalah ujian (cobaan). Dan sesungguhnya Allah mempunyai (adapada-Nya) pahala yang besar.”
            Dalam surat al-Taghabun ayat 14 yang artinya: “Haiorang-orang yang beriman! Sesungguhnya diantara istri-istrimu dan anak-anakmuada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hantilah kamu terhadap mereka. Danjika kamu memaafkan, berhati lapang dan memberi ampun, maka sesungguhnya AllahMaha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
            Perhatikan pula firman Allah Swtdalam surat Ali Imran ayat 14 yang artinya: “Manusia terperdaya mencintaisyahwat, perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk-tumpuk dari emas danperak, binatang-binatang peliharaan dan tanaman-tanaman. Itulah kesenanganhidup di dunia. Dan kepada Allah tempat kembali yang baik.”
            Fitrah manusia lainnya ialah bahwamanusia itu adalah makhluk individu dan sekaligus makhluk sosial, memerlukankerjasama dan bantuan orang lain. Pertolongan ini bukan hanya yang bersifatlahiriah saja, namun juga memerlukan tanggapan emosional, memerlukanpengertian, kasih sayang, harga diri, pengakuan dan penghargaan sertakepercayan dari orang lain. Namun sebaliknya dalam mengejar keinginannya ituhendaknya juga memperhatikan keinginan orang lain, sehingga setiap individuterjalin hubungan yang baik, saling menolong dalam kebaikan dan takwa kepadaTuhan Yang Maha Kuasa. Inilah yang dinamakan bahwa kodrat manusia itu adalahsebagai makhluk individu dan sekaligus makhluk sosial.
            Islam mengajarkan bahwa setiap orangyang beriman adalah saudara, dan hendaknya saling mencintai diantara saudaranyaitu. Saling mencintai ini tentu saja didasari dengan iman yang baik dan benar,sehingga kesemuanya merupakan amal shalih. Dengan demikian akan nampak manusiadan masyarakat yang serba selaras yaitu: selaras dalam hubungan dengan AllahSwt selaras dalam hubungan dengan sesama manusia dan alam sekitarnya, juga akanselaras dalam mencapai kehidupan yang lebih baik di dunia dan mengejarkebahagian di akhirat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By