Breaking News

Selasa, 06 September 2011

Tasawuf Akhlaky


      Sikapmental yang seringkali di dalam akhlak dianjurkan untuk bersikap terpuji danterhindar dari sikap tercela, merupakan awal dari tindakan tasawuf. Oleh karenaitu sikap mental yang tidak sehat seperti riya, sum’ah, sumbong, ‘ujub, fitnah,egois, dan sebagainya harus benar-benar disingkirkan.
            Setelah sikap mental yang tidaksehat itu telah dapat disingkirkan, kemudian dilanjutkan dengan menghiasi untukmengisi diri misalnya aspek luar dihiasi dengan takwa, melaksanakan shalat yangbaik, shaum, zakat, hajji, ‘adil, jauh dari sikap pendusta dan dzalim. Kemudianjiwa dihiasi dengan musyahadah, sehingga jiwa kita merasakan selaludisaksikan oleh Yang Maha Mengetahui, karena meskipun bisa tersembunyi daripenglihatan manusia, namun tidak dapat bersembunyi dari Allah Swt, dengandemikian akan dapat dirasakan peningkatan iman, ketaatan, kecintaan terhadapTuhan Yang Maha Pengasih, merasa diri tidak berdaya dan tidak mempunyaikekuatan sedikit pun melainkan atas pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.

            Kemungkinan ada orang yang mampumenghindarkan diri dari perbuatan ma’siyat, namun juga ia tidak mau dan tidakmampu melaksanakan perintah Allah, atau sebaliknya, yaitu disamping sudah biasamelaksanakan perintah Allah, juga biasa berlaku ma’siyat, kedua-duanya sulituntuk masuk ke dalam lapangan tasawuf. Dalam hal inilah peranan akhlak dalammemasuki lapangan tasawuf sebagaimana telah dikemukakan dalam bagian pertamatentang penilaian akhlak menurut para shufi, yaitu dengan istilah takhally dantajally.
            Yang sangat penting dalam ajarantasawuf akhlak dan yang perlu diisikan ke dalam kalbu adalah: khauf,yaitu merasa khawatir terhadap siksaan Allah; yaitu mengharap pahala dari TuhanYang Maha Pemurah; siddiq, zuhud, faqr, shabar, ridla, tawakkal dan musyahadahdalam jiwa.
            Setelah menghiasi diri dengan budipekerti terpuji, perlu dipelihara, dibina dan dikembangkan. Hal yang terpentingadalah istiqamah dalam ibadah dan tuma’ninah dalam hati. Dengan demikian maka terungkaplah Nur ghaib bagihati. Tajally ini merupakan ikhtiar penghayatan rasa kebutuhan, kebiasaan yangdilakukan dengan kesadaran yang optimal dan rasa kecintaan yang mendalam,sehingga timbullah raa rindu kepada Allah Swt dan hati orang yang bersangkutanakan tetap tenang.
            Ada bebepa teori untuk memperdalamrasa ketuhanan itu antara lain adalah dengan:
-         Munajat, yaitu melaporkan diri ke hadhirat Allah Swt atassegala aktivitas yang dilakukan, dengan cara yang khas, misalnya disampingkeluhan, mengadukan nasib dengan untaian kalimat yang indah seraya memujikeagungan Allah Swt. Biasanya disampaikan dalam suasana keheningan sepertisetelah shalat tahajud.
-         Dzikir maut, yaitu meskipun manusia ingin mempertahankanhidup, namun kematian tidak dapat dihindarkan, sebab sewaktu-waktu pastidatang. Orang shufi berpendapat bahkan berkeyakinan bahwa ingat akan mati ituberkelanjutan, artinya tidak lupa bahwa kita akan mati. Hal ini merupakanrangkaian kegiatan aktivitas rohani yang perlu dibina dan dikembangkan.
Dzikirdisini bukan hanya ingat akan mati saja, tetapi hendaknya ingat yang terusmenerus kepada Allah dalam hati serta menyebut nama-Nya. Dengan demikianperbuatan itu akan terhindar dari perbuatan tercela, selalu menjauhi laranganAllah dan selalu ingin melaksanakan perintah-Nya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By